pertama
bukan unsur pembohongan
- Rasulullah pernah bergurau tetapi ketawa dan guraunya adalah benar
- contoh yang dilarang yang dilakukan oleh sesetengah masyarakat pada awal bulan April atau dikenali sebagai " Kadzibah April"
tidak bernada penghinaan atau meremehkan seseorang
- rasulullah S.A.W. bersabda " cukuplah bagi seseorang dikatakan buruk jika ia menghina saudaranya (sesama Muslim) " riwayat Muslim
- Allah berfirma dalam surah Al-HUjaraat : 11 "hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolokkan-olokkan kaum yang lain kerana boleh jadi mereka yang diolok-olokkan lebih baik dari mereka dan jangan pula wanita-wanita lain kerana boleh jadi wanita-wanita yang diperolok-olokkan lebih baik dari wanita-wanita yang mengolok-olokkan dan janganlah kamu mencela diri kamu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. seburuk-buruk panggilan ialah panggilan yang buruk sesudah iman.
tidak cenderung untuk menakut-nakutkan umat Islam
- diriwayatkan dari NU'man bin Basyir r.a yang berkata "kami pernah berada dalam satu perjalanan bersama Rasulullah S.A.W.. maka ada salah seorang yang mengantuk di kendaraannya, kemudian ada orang lain di antara kami yang mengambil busur/anak panah dari tempatnya sehingga orang mengantuk itu bangun dan terkejut, maka Rasulullah bersabda " tidak halal bagi seorang untuk menakut-nakuti seorang muslim"
-riwayat Thabrani
- Rasulullah S.A.W. juga pernah bersabda "jangan ada di antara kamu yang mengambil barang saudaranya kerana main-main dan jangan pula kerana serius (riwayat Tirmidzi)
tidak bergurau pada saat genting atau situasi serius, dan jangan ketwaa pada waktu mengharusnya untuk menangis keranan segala sesuatu itu ada masa dan tempat yang sesuai dengan ucapannya
- Allah SWT berfirman " Maka apakah kamu merasa hairan terhadap pemberitaan Al-Quran ini? dan kamu mentertawakan dan tidak menangis? sedang kamu melalaikannya? surah An-Najm 59-61
bergurau dalam batasan yang logik dengan ukuran sederhana dan seimbang iaitu boleh diterima akal sihat dan sesuai dengan masyarakat
- Taujih Nabawi mengatakan "Janganlah kamu memperbanyak ketawa, kerana sesungguhnya memperbanyak ketawa itu dapat mematikan hati"
- yang dilarang ialah berlebihan dalam ketawa
- Ali r.a berkata " campurilah perkataan itu dengan ketawa seperti kamu mencampurkan makanan dengan garam"
0 coretan hati:
Post a Comment